♥Jumat, 24 April 2015
TRANSLASI MATA UANG ASING
Bedakan
antara proses translasi mata uang asing dan proses konversi mata uang asing!
Jawab:
Translasi mata uang asing adalah proses
penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.
Sedangkan konversi mata uang asing adalah pertukaran dari satu mata uang ke
mata uang lain secara fisik.
Perbedaan keduanya adalah translasi
hanya berupa perubahan satuan unit moneter seperti pada sebuah neraca yang
dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar
AS, tidak terdapat pertukaran secara fisik dan tidak terdapat transaksi terkait
yang terjadi. Akan tetapi pada konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik
yang terjadi dan terdapat transaksi terkait yang terjadi.
Apakah
perbedaan antara pasar spot, pasar forward dan pasar swap? Gambarkan setiap
deskripsi Anda dan berilah contoh!
Jawab:
a. Pasar
Spot (Pasar Tunai)
Pasar spot adalah pasar yang
memfasilitasitransaksi-transaksi nilai tukarberjalan suatu valuta, dimana
komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan segera. Kurs spot
adalah nilai tukar berjalan suatu valuta. Transaksi spot terdiri dari transaksi
valas yang biasanya selesai maksimal 2 hari kerja.
Dalam pasar spot dibedakan atas 3 jenis
transaksi, yaitu:
· Cash,
dimana pembayaran satu mata uamg dan pengiriman mata uang lain diselesaikan
dalam hari yang sama.
· Tom(kependekan
dari tomorrow / besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari berikutnya.
· Spot,
dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 24 jam setelah perjanjian.
Contoh:
Pada tanggal 22 desember 2004 seorang
ayah membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah di luar
negeri, maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau
money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada
tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada
tanggal 22 desember 2004 adalah US$ 1 = Rp. 5.500, maka perhitungannya:
Jumlah rupiah yang dibutuhkan x US$ yang dibutuhkan x
Selling Price
= US$ 10.000 x Rp 5.500 = Rp 55.000.000.
Maka untuk mendaparkan US$ 10.000 diperlukan Rp
55.000.000 yang harus diserahkan paling lambat tanggal 24 desember 2004. (2 x
24 jam).
b.
Pasar Forward adalah pasar yang
memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang. Kurs transaksi forward
dimana akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak
menyetujui kontrak untuk menjual dan membeli. Transaksi forward biasanya
terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam
pasar valas harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu
tanggal tertentu di masa mendatang.
Contoh:
Apabila perusahaan akan membutuhkan 1.000.000 mark jerman , 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli mark jerman untuk pengiriman langsung yaitu dari pasar spot dengan kurs spot $ 0.50 per mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $ 50.000 ($0.50 permark x 1.000.0000) namun perusahaan belum memiliki dan saat ini juga untuk membeli mark perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US$ dengan mark menurut kurs yang berlaku saat itu, tapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari seklarang. Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.
Apabila perusahaan akan membutuhkan 1.000.000 mark jerman , 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli mark jerman untuk pengiriman langsung yaitu dari pasar spot dengan kurs spot $ 0.50 per mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $ 50.000 ($0.50 permark x 1.000.0000) namun perusahaan belum memiliki dan saat ini juga untuk membeli mark perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US$ dengan mark menurut kurs yang berlaku saat itu, tapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari seklarang. Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.
c.
Transaksi Swap melibatkan pembelian spot
dan penjualan spot atau pembelian forward atas suatu mata uang secara
bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambail
keuntungan darai tiangkat suku bungan yang lebih tinggi di suatu negara asing,
sembari dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan yang
tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.
Contoh:
Seandainya tinkat suku bunga di Amerika Serikat lebih tinggi dari di Swiss, maka para investor Swiss dapat membeli dolar pada pasar spot dan menginvestasikannya dalam surat berharga hutang yang berdenominasi dolar dengan pengembalian yang lebih tinggi, seperti surat treasuri AS 6 bulan. Namun demikian, dengn melakuakan hal tersebut, investor Swiss tersebut akan kehilangan nilai relatifnya terhadap franc Swiss dalam perioade 6 bulan tersebut. Untuk melindungi diri dari kemungkinan ini, para investor Swiss secara bersamaan dapat menjual dolar yang mereka harapkan untuk di terima dalam 6 bulan dengan menggunakan kurs forward yang terjamin. Transaksi swap semacam itu akan berjalan baik apabila perbedaan suku bunga antara AS dan Swiss lebih besara dari pada diskonto kurs forward dolar ( yaitu perbedaan antara kurs spot dan kurs forward 6 bulan dolar). Seiring berjalannya waktu, para pedagang mata uang akan menghilangkan perbedaan ini, sehingga menimbulka paritas suku bunga.
Seandainya tinkat suku bunga di Amerika Serikat lebih tinggi dari di Swiss, maka para investor Swiss dapat membeli dolar pada pasar spot dan menginvestasikannya dalam surat berharga hutang yang berdenominasi dolar dengan pengembalian yang lebih tinggi, seperti surat treasuri AS 6 bulan. Namun demikian, dengn melakuakan hal tersebut, investor Swiss tersebut akan kehilangan nilai relatifnya terhadap franc Swiss dalam perioade 6 bulan tersebut. Untuk melindungi diri dari kemungkinan ini, para investor Swiss secara bersamaan dapat menjual dolar yang mereka harapkan untuk di terima dalam 6 bulan dengan menggunakan kurs forward yang terjamin. Transaksi swap semacam itu akan berjalan baik apabila perbedaan suku bunga antara AS dan Swiss lebih besara dari pada diskonto kurs forward dolar ( yaitu perbedaan antara kurs spot dan kurs forward 6 bulan dolar). Seiring berjalannya waktu, para pedagang mata uang akan menghilangkan perbedaan ini, sehingga menimbulka paritas suku bunga.
Apakah
yang dimaksud dengan kurs saat ini, kurs historis, dan kurs rata-rata dalam
konteks translasi mata uang asing? Nilai tukar mana yang meningkatkan
keuntungaerugian nslasi mata uang asing? Mana yang tidak?
Jawab:
· Kurs
kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.
· Kurs
historis adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing
pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing
pertama kali terjadi.
· Kurs
rata-rata adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai kini atau
kurs nilai tukar historis.
Penggunaan
kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan
kerugian translasi mata uang asing yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam
equivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi
antar periode pelaporan. Sedangkan kurs nilai tukar yang paling tepat tetapi
tidak terlalu jelas karena setiap mata uang dalam suatu waktu dipengaruhi oleh
beberapa jenis kurs nilai tukar.
Apakah
perbedaan antara keuntungan/kerugian transaksi dengan keuntungan/kerugian
translasi mata uang asing?
Jawab:
Keuntungan dan kerugian translasi
mencerminkan kenaikan dan penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang
domestik dan harus diakui. Sedangkan keuntungan dan kerugian transaksi terjadi
akibat selisih kurs. Keuntungan dan kerugian transaksi disajikan dalam laporan
L/R tahun berjalan dalam pos keuntungan daan kerugian transaksi mata uang
asing.
Pada
kondisi bagaimana translasi mata uang asing memengaruhi inflasi asing?
Jawab:
Translasi mata uang asing adalah proses
penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi
hanya berupa perubahan satuan unit moneter seperti pada sebuah neraca yang
dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar
AS, tidak terdapat pertukaran secara fisik dan tidak terdapat transaksi terkait
yang terjadi.
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga
secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi
barang. Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah
negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris.
Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter
yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan
padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya.
Penggunaan kurs kini untuk
mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang berlokasi di lingkungan
berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang
domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat
yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan
dengan beban depresisasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu
dengan mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada
pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan laba
akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi lokal dan rasio
pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luar
negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum
proses translasi, karena penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka
dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di
AS. Sebagai solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang
fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan
hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar
aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan
menurut kurs historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam
mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang
signifikan terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak
dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.
Sumber:
http://alindamartha.blogspot.com/2011/04/chapter-6-akuntansi-internasional.html
written at♥08.04