♥Minggu, 16 November 2014
TUGAS 3 ETIKA PROFESI AKUNTANSI
1.
Apa
yang dimaksud dengan Whistle Blowing? Jelaskan!
Whistle
Blowing adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang
atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurang baik yang dilakukan
oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Contoh whistle blowing adalah
seorang karyawan yang melaporkan penyimpangan terhadap keuangan perusahaan.
Terdapat dua macam
whistle blowing yaitu:
A.
Whistle
blowing internal
Hal ini terjadi ketika
seseorang atau beberapa orang karyawan mengetahui adanya kecurangan yang
dilakukan oleh karyawan lain ataupun kepala bagiannya kemudian melaporkan hal
tersebut kepadapimpinan perusahaan yang lebih tinggi. Adapun motivasi utama
dari whistle blowing ini adalah motivasi moral guna mencegah kerugian bagi
perusahaan yang bersangkutan.
B.
Whistle
blowing eksternal
Hal ini terjadi ketika
seorang atau beberapa pekerja mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh
perusahaan kemudian memberitahukannya kepada masyarakat karena hal tersebut
diindikasi akan merugikan masyarakat.
Adapun motivasi utama
whistle blowing ini adalah mencegah kerugian yang diderita oleh masyarakat atau
konsumen.
2.
Sebutkan
alasan terjadinya Whistle Blowing!
Perilaku Whistle
Blowing berkembang atas beberapa alasan yaitu:
· Pergerakan
dalam perekonomian yang berhubungan dengan peningkatan kualitas pendidikan,
keahlian, dan kepedulian sosial dari para pekerja.
· Keadaan
ekonomi sekarang telah memberi informasi yang intensif dan menjadi penggerak
informasi.
· Akses
informasi dan kemudahan berpublikasi menuntun whistle blowing sebagai fenomena
yang tidak bisa dicegah ataspergeseran perekonomian ini (Rothschild &
Miethe, 1999).
Selain
ketiga hal tersebut, perilaku whistle blowing juga dapat terjadi sebagai akibat
dari adanya penanaman nilai yang kuat atas suatu organisasi, mencakup bagaimana
dan nilai-nilai apa saja serta buadaya yang terdapat dalam organisasi yang
bersangkutan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengaruh sosial dan
budaya organisasi adalah pengaruh yang kuat terhadap perilaku whistle blowing.
3.
Apa
yang dimaksud dengan Creative Accounting? Jelaskan!
Creative
Accounting merupakan usaha yang dilakukan manajemen
perusahaan dalam mendongkrak laba perusahaan dengan melakukan modifikasi data
keuangan yang ada pada laporan keuangna melalui cara-cara yang kreatif. Adapun
cara-cara yang dilakukan dapat berupa manipulasi terhadap data akuntansi atau
mencari celah-celah yang ada pada standar akuntansi keuangna yang berlaku. Trik
khusus dari akuntansi kreatif ini meliputi keseimbangan pembiayaan lembar,
terlalu optimis pengakuan pendapatan dan penggunaan berlebihan non berulang
item.
Dalam creative
accounting ini, terdapat pihak-pihak yang terlibat yaitu manajer, akuntan,
pemerintah, asosiasi industri dan sebagainya.
4.
Apa
yang dimaksud dengan Fraud Accounting!
Menurut
Alison (2006) dalam artikel yang berjudul Fraud
Accounting mendefinisikan bahwa kecurangan (fraud) sebagagi bentuk penipuan
yang disengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak
ynag dirugikan dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan.
Adapun kecurangan dapat
digolongkann menjadi 2 yaitu:
1.
Salah saji yang ditimbulkan oleh
kecurangan pelaporan keuangan (Misstatement Arising from Fraudulent Financial
Reporting).
Kecurangan ini
dilakukan karena adanya dorongan dan ekspektasi terhadap prestasi kerja
manajemen. Adapun salah saji akibat kecurangan ini dikenal dengan istilah
irregulatities. Kecurangan ini dapat berupa manipulasi, pemalsuan, atau
pengubahan terhadap catatan akuntansi yang menjadi sumber penyajian laporan
keuangan.
2.
Salah saji yang berasa dari
penyalahgunaan aktiva
Kecurangan ini dapat
berupa penggelapan aktiva perusahaan yang berakibat pada laporan keuangan yang
tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Adapun penggelapan aktiva ini biasanya dilakukan oleh karyawan yang memiliki
masalah keuangan dan karena adanya kelemahan pada pengendalian internal.
5.
Carilah
kasus tentang Fraud Accounting!
Fraud
di Phar Mor inc
Sejarah mencatat kasus
Phar Mor inc sebagai kasus fraud yang paling melegenda di kalangan auditor
keuangan. Eksekutif Phar Mor inc secara sengaja melakukan fraud untuk
mendapatkan financial yang masuk ke saku pribadi di jajaran top manajemen
perusahaan. Phar Mor inc termasuk perusahaan besar di Amerika Serikat yang
dinyatakan bangkrut pada bulan Agustus 1992 berdasarkan US Bangkrupty Code.
Pada masa puncak kejayaan Phar Mor
inc mempunyai 300 outlet besar hampir di seluruh negara bagian dan
mempekerjakan 23.000 orang karyawan. Produk yang dijual sangat bervariasi dari
obat-obatan, furniture electronic pakaian dan olahraga higga video tape. Dalam
melakukan fraud, top manajemen membuat laporan keuangan ganda. Satu laporan
inventory dan laporan lain adalah laporan bulanan keuangan. Satu set laporan
inventory berisi laporan inventory yang benar sedangkan satu set lainnya
laporan berisi informasi yang di adjusment dan diajukan ke auditor use only.
Kerugian
Kasus Fraud Capai Rp2,37 Miliar
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat pada Mei 2012
terdapat 1.009 kasus fraud yang dilaporkan, dengan nilai kerugian mencapai Rp
2,37 miliar. Jenis fraud yang paling banyak terjadi adalah pencurian identitas
dan CardNot Present (CNP) yaitu masing - masing sebanyak 402 kasus dan 458
kasus dengan nilai kerugian masing - masing mencapai Rp 1,14 miliar dan Rp 545
juta yang dialami oleh penerbit.
"Kita sadari jumlah kejahatan terbesar dalam layanan perbankan elektronik ada pada alat pembayaran menggunakan kartu terutama penggunaan kartu kredit," kata Deputi Gubernur BI Ronald Waas, saat membuka Seminar Nasional Pencegahan dan Penanganan Kejahatan pada Layanan Perbankan Elektronik, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (5/7/2012).
Berdasarkan data Mastercard, peringkat fraud Indonesia berada pada posisi kedua terendah dibandingkan dengan negara lain di Asia Pasifik. Sedangkan berdasarkan data Visa, peringkat fraud Indonesia berada pada posisi ketiga terendah dibandingkan dengan negara asia lain di Asia Tenggara jauh di bawah Singapura dan Malaysia.
"Perhitungan ini diperoleh berdasarkan nilai fraud dengan total nilai transaksi dalam periode perhitungan," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan kajian yang dilakukan Indonesia Security Inciudent Response Team on Internet Infrastructure, ada beberapa titik rawan dalam keamanan dan kasus kejahatan terkait layanan perbankan elektronik di Indonesia, seperti kerawanan prosedur perbankan.
"Lemahnya proses identifikasi dan validasi calon nasabah sehingga mudah untuk dilakukan pemalsuan identitas," ujarnya singkat.
Selain itu, ada kerawanan fisik, kartu ATM yang digunakan bank saat ini jenisnya magnetic stripe card yang tidak dilengkapi pengaman chip sehingga skimming PIN mudah dilakukan. Kerawanan aplikasi dan kerawanan perilaku dan kerawanan regulasi dan kelemahan penegakan hukum.
Lebih lanjut, Ronald mengatakan penggunaan chip pada kartu ATM atau debit juga sudah mulai digagas dan selambat-lambatnya dilakukan pada akhir 2015. Di sisi lain, penggunaan enam digit PIN pada akhir 2014 mendatang. "Kajian, sudah pasti empat dan enam digit lebih susah nebak yang enam digit kan. Kita musti kombinasinya lebih banyak dibanding empat digit," tukas dia. (Iman Rosidi/Sindoradio/ade).
written at♥01.34