♥Senin, 28 November 2011
BUMN karya ditargetkan raih proyek Rp 500 triliun
BUMN karya ditargetkan raih proyek Rp 500 triliun
Diperkirakan ada sembilan BUMN karya yang ditargetkan untuk meraih Rp 500 triliun atau 12,5% dari proyek infrastruktur yaitu pada program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia yang dapat mencapai Rp 4.000 triliun. Yang termasuk ke dalam sembilan BUMN diatas adalah PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, PT Brantas Abipraya serta PT Nindya Karya.
Menurut Deputi Bidang Usaha Infrastruktur Dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto Widayatin bahwa seluruh jumlah proyek yang kita incar yaitu sekitar 20% dari total nilai seluruh aset BUMN karya pada saat ini yang mencapai Rp 2.500 triliun. Beliau juga menyatakan beberapa proyek yang telah kita incar yaitu a.l. Pelabuhan Kalibaru di Jakarta yang mencapai Rp 11 triliun kemudian pembangunan rel kereta api Bandara Soekarno Hatta-Manggarai yang mencapai Rp 2 triliun serta proyek jalan tol Serangan-Tanjung Benoa di Bali yang mencapai Rp 2,3 triliun. Beliau juga menyatakan bahwa BUMN masih mengharapkan proyek-proyek strategis seperti proyek ruas jalan tol trans-Jawa apabila mendapatkan kesempatan untuk menggarapnya. Beliau juga beranggapan bahwa nilai proyek yang dapat diterima oleh BUMN karya masihlah sangat rendah walaupun aset yang dimiliki oleh BUMN pada saat ini sudah mencapai Rp 2.500 triliun.
Menurut Sumaryanto bahwa sembilan BUMN karya seperti yang telah disebutkan diatas itu hanya dapat menyerap sekitar Rp 30 triliun saja dari total nilai yaitu sebesar Rp 500 triliun setiap tahunnya dan proyek yang digarap itu masih terkondisi pada proyek konstruksi sipil saja. Oleh karena itu Sumaryanto berpendapat bahwa BUMN karya harus dapat masuk ke dalam proyek lainnya seperti proyek minyak dan gas bumi, kelistrikan serta pertambangan layaknya yang diinginkan oleh oleh Kementerian BUMN. Untuk dapat masuk ke proyek tersebut maka Kementerian BUMN akan melakukan studi dan perbaikan nagi BUMN karya agar dapat bersaing dengan kontraktor asing dan mendapat proyek engineering dan juga procurement& construction.
Menurut Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia Sudarto menyatakan bahwa ada beberapa penyebab yang menyebabkan kontraktor kita belum dapat masuk ke dalam proyek migas diantaranya adalah masih belum adanya kepercayaan dari para pengguna jasa kepada kontraktor nasional, tidak adanya kebijakan yang menyatakan bahwa harus adanya kerjasama antara kontraktor asing dengan kontraktor lokal dalam menggarap suatu proyek sehingga kontraktor nasional tidak dapat menimba ilmu dan kemampuan dari para kontraktor asing tersebut serta faktor kebutuhan alokasi anggaran dan juga teknologi tinggi yang menyebabkan kesulitan bagi para kontraktor lokal dalam menggarap suatu proyek.
written at♥19.30