♥Senin, 28 November 2011
Eropa Labil, Incar Pasar Afrika
Eropa Labil, Incar Pasar Afrika
Kondisi ekonomi negara-negara Eropa yang labil akhir-akhir ini telah berdampak pada kinerja ekspor perusahaan-perusahaan di tanah air walaupun benua itu bukan merupakan tujuan utama. Contoh dari adanya dampak ini adalah PT Sekawan Intipratama yang terpaksa untuk menurunkan tingkat penjualan percetakan lembar nonwoven.
Menurut Dirut Sekawan Intipratama Onny Soendjaja bahwa diantara tiga produk yang ada yaitu alat kesehatan, percetakan lembar nonwoven dan perdagangan, hanyalah alat kesehatan yang saat ini mengalami lonjakan penjualan. Sampai 30 September 2011, penjualan produk alat kesehatan dapat mencapai hingga Rp 131,04 miliar yang mengalami kenaikan sebesar 41,69 persen jika dikaitkan dengan periode sama tahun lalu yaitu Rp 92,48 miliar.
Sementara di lain pihak, dua produk yang dikendalikan oleh perseroan mengalami penurunan yaitu untuk lembar nonwoven mengalami penurunan sebesar 15,76 persen dari Rp 13,540 miliar menjadi Rp 11,406 miliar kemudian untuk perdagangan minus 11,63 persen menurut Onny melalui paparannya.
Dengan adanya penurunan yang relatif tipis itu, Onny berpendapat bahwa hal itu tidak dapat dibiarkan karena faktor utama dari penurunan tersebut adalah karena terganngunya pasar ekspor pada akhir-akhir ini. Adanya krisi global di Amerika dan Eropa membuat harga produk di pasar Internasional menjadi turun menyusul adanya penurunan tingkat permintaan. Menurutnya pesaing utama adalah Tiongkok yang dapat menurunkan harga jual karena adanya peran pemerintah dalam memberikan subsidi dan biaya transportasi juga faktor murahnya harga bahan baku di negara tersebut.
written at♥05.01