♥Senin, 28 November 2011
Aktivitas Manufaktur China Anjlok
Aktivitas Manufaktur China Anjlok
Aktivitas manufaktur China mengalami anjlok ke level terendah pada 32 bulan pada bulan November ini. Menurut survei dari HSBC bahwa adanya penurunan ini menyebabkan kekhawatiran kekuatan ekonomi Asia ditengah melemahnya perekonomian global saat ini. Menurut HSBC, data awal dari Indeks Belanja Manajer Negeri Panda tersebut menyatakan penurunan menjadi 48 poin dan menjadi terendah sejak Maret 2009 lalupadahal pada bulan sebelumnya dapat mencapai 51 poin.
Seperti diketahui bahwa indeks diatas 50 menunjukkan adanya suatu ekspansi aktivitas manufaktur, namun bila indeks dibawah 50 menunjukkan adanya kontraksi. Namun data resmi aktivitas manufaktur bulan November baru akan dirilis pada bulan depan. Kepala Ekonom HSBC China Qu Hongbin menyatakan bahwa adanya penurunan aktivitas manufaktur lebih disebabkan oleh melemahnya permintaan domestik serta penurunan permintaan luar negeri sehingga menimbulkan imbas berupa melambatnya produksi manufaktur di beberapa bulan mendatang. Walaupun demikian, Qu beranggapan bahwa China masih memiliki ruang untuk menggenjot produksi dengan cara meringankan kebijakan moneter yang bertujuan agar ekonomi domestik tumbuh, dan laju inflasi pada bulan Oktober sudah mengalami penurunan di level 5,5%.
Di China, inflasi merupakan perhatian utama karena dengan adanya gejolak kenaikan harga menyebabkan perubahan opini masyarakat terutama untuk masyarakat dengan tingkat perekonomian menengah hingga ke bawah yang sangat sensitif terhadap kenaikan harga pangan. Untuk itu, China berusaha untuk membuat suatu kebijakan dalam mendukung perekonomian.
Menurut pemerintah China bahwa pada perekonomian kuartal III/2011 terjadi keterlambatan pertumbuhan yang hanya dapat mencapai 9,1% dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang dapat mencapai sebesar 9,5%. Sebenarnya adanya penurunan ini lebih disebabkan oleh belum stabilnya perekonomian di Eropa dan Amerika Serikat akibat dari krisis hutang. Menurut Wakil Perdana Menteri China Wang Qishan bahwa resesi global yang terjadi merupakan gejala kronis yang pasti menurutpengamatan di indikator ekonomi di sejumlah negara.
written at♥05.05